Siapa sih yang nggak tau Maicih? Well buat yang belom tau, Maicih adalah sebuah merek keripik dan snack-snack pedas yang mayan legendaris sih sekarang. Dulu gue sering baca baca di twitter orang2 ngomongin Maicih, seringnya sih temen2 gue yang kuliah di ITB. Lalu, suatu hari, pacar gue (foodie sejati juga, namanya Bram) yang juga anak ITB, pulang membawa seplastik Maicih. Tampangnya sangat intimidating. Yang doi bawa itu yg seperti foto diatas (foto dari Google), yaitu varian gurilem. The whole package is engorged, doused, fully coated in chili. Bram adalah maniak pedes, by the way. Gue coba pertama kali, widihhhhhhh mulut gue serasa dimasukin sari-sari inti pedasnya cabe!!! Pedesnya tapi nikmat banget, flavorful, berlapis-lapis rasanya. Pedas, asin, segar, gurih, dan yang jelas: NAGIH. Sepedes-pedesnya snack ini, nagihnyaaaaa pol. Selain gurilem, Maicih punya beberapa varian lain. Dari riset yang gue lakukan alias google dikit, varian2 lainnya itu adalah keripik, basreng, seblak, gurisin. Untung keripik, ada level-levelnya lho. Level 3, 5, sama 10 setau gue. Gue pernah makannya level 5. Gila lo pedesnya!!! Tapi seperti biasa, super adiktif. Si Bram pernah makan level 10, dan doi langsung sakit perut. Kata dia, level 10 ini dahsyat di after taste nya. Gue jujur ga berani coba hahaha katanya sih, Maicih jualannya nomaden, ga ada di satu tempat secara permanen. Jadi, kalo mau cari Maicih, follow twitternya di @infomaicih.
In short, Maicih itu hanya buat yang suka pedes. Kalo lo suka pedes, pasti lo akan sangat menikmatinya. Makan Maicih itu buat gue kayak tantangan, a dare, an adventure. Lo tau bakal pedes baaanget, lo tau lo ga mungkin ngabisin sekantong in one go, lo tau lo bakal keluar air mata, tapi lo nggak bisa menyangkal godaannya. Anggap post ini sebagai tantangan gue untuk lo semua untuk coba Maicih. If you live to tell the tale, do tell me.
0 comments:
Post a Comment